Light House Denver – Kadar gula darah yang tinggi atau hiperglikemia bisa menandakan adanya gangguan kesehatan serius, seperti diabetes. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh konsumsi gula berlebih yang tidak dapat diproses dengan baik oleh tubuh. Pada orang yang sehat, kadar gula darah puasa berada dalam kisaran 70-100 mg/dL, sementara setelah makan tidak boleh lebih dari 180 mg/dL. Jika kadar gula darah melebihi angka tersebut, maka seseorang berisiko mengalami hiperglikemia, yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk stroke, penyakit jantung, dan kerusakan saraf. Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-cirinya agar bisa segera ditangani.
Salah satu ciri utama dari penyebab ini adalah rasa haus yang berlebihan. Ginjal yang bekerja lebih keras untuk membuang gula yang berlebihan melalui urine menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan. Akibatnya, seseorang akan merasa haus terus-menerus meskipun sudah banyak minum. Jika rasa haus ini tidak kunjung hilang, meski sudah cukup minum air, maka bisa jadi itu adalah tanda kadar gula darah yang tinggi.
Baca Juga : Sering Buang Air Besar, Apakah Tanda Usus Tak Sehat? Simak Penjelasan Pakar
Selain itu, sering buang air kecil atau poliuria juga menjadi gejala yang umum. Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal berusaha mengeluarkan kelebihan glukosa melalui urine. Proses ini memicu tubuh untuk kehilangan lebih banyak cairan, yang pada gilirannya menyebabkan dehidrasi. Keadaan ini tidak hanya mengganggu kenyamanan tetapi juga berisiko menurunkan kadar energi dan menyebabkan pusing.
Rasa lapar yang berlebihan atau polifagia juga merupakan ciri dari gula darah tinggi. Meskipun tubuh sudah mengonsumsi cukup makanan, namun sel-sel tubuh tidak dapat memanfaatkan glukosa dengan baik karena insulin yang tidak berfungsi secara optimal. Hal ini menyebabkan tubuh merasa terus-menerus lapar karena kebutuhan energi belum tercukupi.
Penurunan berat badan yang tidak wajar juga sering terjadi pada orang dengan kadar gula darah tinggi. Kondisi ini dapat terjadi karena tubuh kekurangan energi yang seharusnya diperoleh dari glukosa. Sebagai gantinya, tubuh akan membakar lemak dan otot untuk mendapatkan energi. Jika penurunan berat badan terjadi tanpa alasan yang jelas, sangat penting untuk memeriksakan kadar gula darah.
Kelelahan yang berlebihan juga menjadi salah satu gejala gula darah tinggi. Ketika tubuh tidak dapat menggunakan glukosa untuk energi, seseorang akan merasa lelah dan lesu. Selain itu, sering buang air kecil yang menyebabkan dehidrasi juga turut memperburuk kondisi ini. Kelelahan yang tidak kunjung hilang meskipun sudah cukup istirahat bisa jadi tanda adanya masalah dengan kadar gula darah.
Penglihatan kabur juga sering dialami oleh mereka yang memiliki gula darah tinggi. Kadar glukosa yang tinggi dapat mempengaruhi bentuk dan fungsi lensa mata, menyebabkan lensa mata menjadi bengkak. Akibatnya, penglihatan menjadi kabur atau buram. Kondisi ini bisa mempersulit aktivitas sehari-hari dan bahkan menyebabkan sakit kepala. Jika penglihatan kabur sering terjadi, ini bisa menjadi indikasi bahwa kadar gula darah sedang tidak terkendali.
Luka yang lama sembuh juga merupakan tanda bahwa kadar gula tinggi sudah memengaruhi tubuh. Gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah kecil dan saraf. Hal ini menghambat proses penyembuhan luka, bahkan luka kecil sekalipun bisa memakan waktu lebih lama untuk sembuh. Luka yang sulit sembuh juga lebih rentan terhadap infeksi, yang jika dibiarkan bisa menimbulkan komplikasi serius.
Gejala lainnya yang perlu diwaspadai adalah sensasi kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki. Ini terjadi akibat kerusakan saraf yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi. Kerusakan saraf ini, yang dikenal dengan istilah neuropati diabetik, membuat seseorang merasakan sensasi yang tidak normal di tangan dan kaki, seperti kesemutan, kebas, atau bahkan rasa sakit. Jika gejala ini dibiarkan, bisa memperburuk kondisi kesehatan dan mempengaruhi kualitas hidup.
Kadar gula darah yang tinggi memerlukan perhatian medis yang serius agar tidak menyebabkan komplikasi yang lebih parah. Bila Anda mengalami beberapa gejala di atas, segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Menjaga kadar gula darah tetap stabil melalui pola makan sehat, olahraga teratur, dan pengelolaan stres sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang.
Simak Juga : Perawan Guadalupe Sebagai Simbol Solidaritas Palestina di Kalangan Aktivis Latin