Light House Denver – Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia, termasuk di Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2016 menunjukkan bahwa penyakit jantung berada di urutan teratas sebagai penyakit yang paling banyak diderita di tanah air. Salah satu faktor utama yang menyebabkan meningkatnya prevalensi penyakit jantung adalah kolesterol tinggi, yang seringkali disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat.
Pola hidup masyarakat yang semakin sibuk, ditambah dengan kebiasaan makan yang tidak terkontrol, turut mempengaruhi kesehatan jantung. Menurut Dr. Nafrialdi, PhD, SpPD, SpFK, dalam sebuah diskusi tentang hasil uji klinis Nutrafor CHOL di Jakarta, salah satu faktor utama yang memengaruhi risiko penyakit jantung adalah pola makan yang mengandung lebih banyak karbohidrat dan lemak, serta kurangnya aktivitas fisik. Masyarakat kota cenderung memiliki kebiasaan makan yang tidak sehat dan lebih jarang berolahraga. Rutinitas yang padat seringkali membuat mereka mengabaikan pentingnya menjaga pola makan yang seimbang dan berolahraga secara teratur.
Selain pola makan yang buruk, kurangnya olahraga juga merupakan penyebab utama meningkatnya jumlah penderita penyakit jantung. Dalam keseharian yang sibuk, banyak orang lebih memilih untuk tidak berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang ringan. Hal ini dapat meningkatkan risiko penumpukan kolesterol dalam darah, yang pada gilirannya akan memicu gangguan kesehatan jantung. Diet yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik adalah kombinasi yang berbahaya bagi kesehatan tubuh, terutama jantung.
Dr. Nafrialdi juga menekankan bahwa faktor usia memengaruhi kerentanannya terhadap penyakit ini. Pria yang berusia antara 40 hingga 50 tahun cenderung lebih rentan terhadap masalah jantung dan kolesterol tinggi dibandingkan wanita. Namun, wanita yang telah memasuki masa menopause juga harus waspada, karena perubahan hormon pada periode tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Pada masa menopause, kadar hormon estrogen yang sebelumnya melindungi wanita dari risiko jantung menurun, dan kondisi ini membuat wanita semakin rentan terhadap masalah kesehatan jantung, serupa dengan pria.
Untuk mencegah terjadinya penyakit ini, disarankan untuk menerapkan gaya hidup sehat yang melibatkan pola makan seimbang dan olahraga secara rutin. Mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran, serta mengurangi makanan yang tinggi lemak dan kolesterol, sangat dianjurkan. Selain itu, aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki juga sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung. Berjalan kaki dapat membantu mengatur berat badan, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
Penting untuk menyadari bahwa pencegahan penyakit ini tidak hanya bergantung pada perubahan pola makan, tetapi juga pada perubahan gaya hidup secara keseluruhan. Olahraga yang teratur, istirahat yang cukup, dan manajemen stres juga merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dalam menjaga kesehatan jantung. Dengan gaya hidup yang lebih sehat, kita dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan memperbaiki kualitas hidup.
Masyarakat harus lebih sadar akan pentingnya gaya hidup sehat untuk mencegah penyakit jantung. Penerapan pola makan yang sehat, seperti memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, dan mengurangi konsumsi makanan yang mengandung banyak lemak, harus menjadi prioritas. Selain itu, aktivitas fisik yang teratur, meskipun hanya berjalan kaki setiap hari, akan sangat membantu dalam menjaga kesehatan jantung. Seiring dengan itu, pengelolaan stres dan tidur yang cukup juga turut mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan.