Light House Denver – Penyanyi Meghan Trainor pernah menghadapi tantangan besar terkait berat badannya. Saat mengandung anak pertamanya, Riley, berat badan Meghan mencapai 90 kg. Setelah menjalani proses persalinan Caesar, Meghan memutuskan untuk fokus pada kesehatan serta mengubah gaya hidupnya secara signifikan. Kepada Entertainment Tonight Canada, Meghan mengungkapkan bahwa dirinya merasa terdorong untuk memulai Perjalanan Transformasi menuju berat badan ideal setelah kelahiran putranya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Meghan Trainor berhasil menurunkan berat badan sebanyak 27 kg melalui kombinasi diet dan olahraga. Ia mengaku bahwa olahraga menjadi bagian penting dari rutinitas hariannya. Penyanyi lagu “Me Too” ini menjelaskan bahwa ia menantang dirinya sendiri untuk tetap konsisten. “Jika saya bisa melewati operasi Caesar, maka saya pasti bisa melakukan apa saja,” katanya dengan penuh semangat.
Baca Juga : Perjuangan Tyanara Marcondes Melawan Gigantomastia: Dari Kesulitan Hingga Harapan Baru
Di awal perjalanannya menurunkan berat badan, Meghan berkomitmen untuk mencapai target yang realistis. Ia fokus pada penurunan berat badan sekitar satu pon setiap minggu. Dengan pendekatan bertahap ini, Meghan merasa lebih mudah menjaga motivasi sekaligus memastikan tubuhnya tetap sehat selama proses tersebut. Olahraga rutin, termasuk latihan di gym dan angkat beban, menjadi bagian utama dari usahanya untuk mencapai berat badan ideal.
Selain olahraga, perubahan pola makan juga memainkan peran penting dalam transformasi Meghan. Sebelum menikah, ia kerap mengonsumsi makanan cepat saji seperti pizza, pasta, dan burger. Namun, pertemuannya dengan sang suami, Daryl Sabara, membawa perubahan besar dalam kebiasaan makannya. Pasca menikah dan melahirkan, Meghan mulai memperhatikan asupan makanannya dengan lebih serius. Ia mengganti makanan tidak sehat dengan pilihan yang lebih bergizi dan seimbang.
Dalam sebuah wawancara dengan People, Meghan mengungkapkan keinginannya untuk memiliki tubuh yang lebih bugar sebelum memulai tur konsernya. Hal ini menjadi motivasi tambahan baginya untuk terus menjalani pola hidup sehat. Ia menekankan pentingnya konsistensi dalam berolahraga dan menjaga pola makan sebagai kunci keberhasilannya.
Meghan juga berbagi bahwa olahraga memberikan dampak positif tidak hanya pada fisiknya, tetapi juga pada kesehatan mentalnya. “Saya merasa sangat senang ketika berolahraga,” ujarnya. Aktivitas fisik membantu Meghan merasa lebih percaya diri dan berenergi, sehingga ia dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih baik.
Perjalanan Meghan Trainor menuju berat badan ideal bukan hanya tentang penampilan fisik, tetapi juga tentang menciptakan gaya hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan. Kisah transformasinya dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang yang ingin memulai perubahan positif dalam hidup mereka. Dengan pendekatan yang realistis, komitmen yang kuat, dan dukungan dari orang-orang terdekat, Meghan berhasil mencapai tujuan yang ia impikan.
Kini, Meghan Trainor tidak hanya dikenal sebagai penyanyi berbakat, tetapi juga sebagai sosok yang berhasil menginspirasi orang lain melalui perjuangannya menjaga kesehatan. Transformasinya membuktikan bahwa dengan tekad dan usaha yang konsisten, siapapun dapat mencapai tujuan hidup yang lebih sehat dan bahagia.
Simak Juga : Masa Nifas dalam Pandangan Islam: Perempuan Wajib Memahaminya