Light House Denver – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno. Ia memberikan tanggapan terkait kondisi terkini Medan Zoo yang mengalami kesulitan dalam pengelolaan akibat terbatasnya biaya. Situasi ini mengakibatkan pengelola kebun binatang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pakan untuk satwa dan menggaji pegawai. Sandiaga menekankan pentingnya pengelolaan kebun binatang yang serius agar tidak mengabaikan kesehatan satwa serta hak-hak pegawai yang bekerja di sana. Dalam acara “Weekly Brief with Sandi Uno” yang diadakan di Jakarta pada Rabu, 10 Januari 2023. Sandiaga menyampaikan pesan tegas kepada pengelola untuk segera memperbaiki pengelolaan, sehingga dampak negatif yang lebih besar terhadap kesehatan satwa dan kesejahteraan karyawan bisa dihindari.
Keterbatasan anggaran ini berdampak fatal pada kondisi satwa di Medan Zoo. Dalam dua bulan terakhir, dua ekor harimau Sumatera yang menjadi koleksi kebun binatang tersebut. Yaitu Erha pada November 2023 dan Nurhaliza pada Desember 2023, dilaporkan mati. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan kebun binatang yang kurang memadai dapat berujung pada masalah serius. Termasuk kematian satwa langka yang menjadi daya tarik utama bagi pengunjung.
Sandiaga mengungkapkan pentingnya pengelolaan kebun binatang yang baik untuk menarik wisatawan. Kebun binatang, sebagai salah satu destinasi wisata yang populer. Hal ini menjadi pilihan utama bagi wisatawan, terutama selama periode liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Untuk itu, menurutnya, pengelolaan yang serius dan profesional adalah kunci untuk menjaga keberlanjutan destinasi ini serta meningkatkan jumlah pengunjung. Menurut Sandiaga, dengan pengelolaan yang baik, kebun binatang bisa menjadi salah satu daya tarik wisata yang dapat memberi dampak positif bagi perekonomian daerah.
Baca Juga : Hindari Minum Kopi Jika Mengalami 3 Masalah Kesehatan Ini
Lebih lanjut, Sandiaga menambahkan bahwa pemerintah pusat siap memberikan dukungan bagi pengelolaan kebun binatang di Indonesia. Salah satu bentuk dukungan yang dapat diberikan adalah memfasilitasi adanya investor yang tertarik untuk menanamkan modal mereka dalam sektor pariwisata hijau, atau green tourism. Sandiaga menyebutkan bahwa sudah ada beberapa investor yang menunjukkan ketertarikan untuk berinvestasi di sektor ini. Ia bahkan menyebutkan bahwa terdapat antara tiga hingga lima investor yang siap untuk menanamkan modalnya di bidang ini. Yang diharapkan bisa membantu pengelolaan kebun binatang agar lebih optimal.
Sementara itu, Wali Kota Medan, Bobby Nasution, mengakui adanya masalah dalam pengelolaan Medan Zoo yang terletak di Jalan Bunga Rampai IV, Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan. Ia menyebutkan bahwa terdapat beberapa kendala dalam kerja sama antara pihak pengelola dengan berbagai pihak terkait. Sebagai upaya untuk memperbaiki pengelolaan kebun binatang, pada akhir 2023. Pihaknya telah berupaya menjalin kerja sama dengan Raffi Ahmad dan Taman Safari. Diharapkan dengan adanya kerjasama ini, pengelolaan Medan Zoo akan menjadi lebih baik dan profesional.
Selain itu, Bobby Nasution juga terus mendorong agar rencana investasi dari RANS Entertainment yang dipimpin oleh Raffi Ahmad bisa segera terwujud. Rencana tersebut melibatkan pengembangan kawasan Medan Zoo yang memiliki luas sekitar 30 hektare. Bobby mengungkapkan bahwa meskipun belum ada kepastian waktu, pihaknya terus mendorong agar proyek tersebut dapat segera dimulai. Ia juga berharap agar rencana ini dapat membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan kebun binatang tersebut, sehingga mampu memberikan manfaat baik bagi satwa, pengelola, maupun masyarakat.
Secara keseluruhan, meskipun Medan Zoo menghadapi tantangan besar dalam hal pembiayaan dan pengelolaan, ada upaya dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah ini. Diharapkan dengan adanya kerjasama yang lebih baik antara pengelola, pemerintah, dan investor, Medan Zoo bisa kembali menjadi destinasi wisata yang menarik serta dapat memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.